Press ESC to close

Google Punya Senjata Baru Sundar Pichai Bocorkan Masa Depan AI

Google lagi-lagi bikin gebrakan. Kali ini lewat podcast bareng Lex Fridman, Sundar Pichai—CEO Google dan Alphabet—ngobrol blak-blakan soal arah baru perusahaan, terutama soal ambisi mereka di dunia kecerdasan buatan (AI).

Selama lebih dari satu jam, dua tokoh besar ini ngobrol santai tapi dalam. Topiknya? Mulai dari model AI terbaru Google yang dinamakan Gemini, sampai prediksi soal masa depan internet yang makin dikendalikan mesin.

AI Udah Bukan Fitur Tambahan Lagi

Salah satu hal yang ditekankan Sundar adalah posisi AI di tubuh Google sekarang. Dulu mungkin cuma pelengkap, tapi sekarang? Udah jadi fondasi. Search, Gmail, Android, Workspace—semua dibangun di atas AI.

Menurutnya, AI bukan cuma bikin produk jadi canggih, tapi juga bantu Google makin ngerti kebutuhan penggunanya. Dan di tengah semua ini, muncullah proyek andalan mereka: Gemini.

Kenalan Sama Gemini

Gemini bukan AI biasa. Ini adalah model multimodal terbaru dari Google DeepMind yang bisa “mencerna” banyak hal sekaligus—teks, gambar, suara, sampai video. Dan semuanya diproses dalam satu sistem yang terintegrasi.

Berbeda dari pendahulunya kayak Bard, Gemini punya otak yang lebih dalam. Ia dirancang buat ngerti konteks secara lebih menyeluruh dan nyambung banget ke ekosistem Google. Sundar bahkan bilang, ini salah satu lompatan besar di dunia AI.

Dan ya, Google punya ambisi gede. Gemini disiapkan buat jadi saingan berat GPT-4, bahkan bisa lebih unggul di beberapa sisi.

AI & Dunia Kerja, Ancaman atau Kesempatan?

Lex sempat nanya, “Kalau AI makin pintar, apa manusia masih dibutuhin?”

Jawaban Sundar cukup menenangkan. Dia percaya AI itu kayak turbo buat manusia. Bisa bantu kita kerja lebih cepat, lebih cerdas, tapi tetap butuh arah dari manusia.

Dia kasih contoh:

  • UMKM bisa pasang iklan atau bikin konten dengan lebih efisien
  • Kreator bisa brainstorming atau nulis script dalam hitungan menit
  • Tim data bisa ambil keputusan tanpa tenggelam dalam spreadsheet

Tapi tentu aja, adaptasi itu kunci. “Yang bisa belajar cepat, dia yang bakal menang,” kata Sundar.

AGI Itu Bukan Soal Tanggal, Tapi Jalan

Ngomongin AGI (Artificial General Intelligence), Sundar nggak mau terpaku sama pertanyaan “kapan?”. Menurut dia, yang lebih penting adalah kita siapin sistem, etika, dan regulasi yang tepat sebelum teknologi itu beneran datang.

Google sendiri udah punya prinsip “Responsible AI” yang jadi landasan dalam semua riset dan pengembangan mereka. Intinya: AI boleh berkembang, tapi tetap harus aman, adil, dan transparan.

Web Masa Depan Mesin yang Bantu Manusia, Bukan Gantiin

Pembicaraan mereka juga menyentuh soal masa depan konten di internet. Sundar mengakui, ke depan konten hasil mesin bakal makin banyak. Tapi dia tekankan satu hal: Google tetap mau mengutamakan konten yang bermanfaat, relevan, dan manusiawi.

Menurut dia, AI harusnya bantu kita jadi lebih kreatif dan produktif, bukan ngambil alih semuanya. Web yang sehat adalah web yang tetap dikendalikan manusia, bukan dibanjiri robot.

Kalau kamu penasaran gimana serunya obrolan antara Lex Fridman dan Sundar Pichai, ini dia videonya. Worth to watch, apalagi kalau kamu pelaku digital, marketer, atau sekadar penikmat teknologi:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

@Rafpedia on Instagram
This error message is only visible to WordPress admins

Error: No feed with the ID 1 found.

Please go to the Instagram Feed settings page to create a feed.